Harta karun tersembunyi dari Papua
Indonesia kaya akan destinasi wisata yang
menakjubkan dan sayang untuk dilewatkan. Sebagai negara kepulauan, tentunya
keindahan alam Indonesia berupa daratan dan bawah alam menjadi surga tersendiri
bagi para penikmat wisata alam. Papua menjadi salah satu tempat yang ingin saya
kunjungi. Papua memiliki keindahan alam yang tak ada habis-habisnya untuk
dijelajahi. Bukan hanya alamnya yang begitu indah, tetapi Papua juga menyimpan
kearifan lokal yang masih ada di zaman serba modern ini.
![]() |
Foto : Aria Sankhyaadi/ kumparan |
Tempat wisata di Papua yang sudah tidak
asing adalah Raja Ampat. Ternyata Raja Ampat tak hanya menyediakan pemandangan
pantai dan pulau yang begitu memukau, tapi juga menyimpan wisata harta karun
tersembunyi, namanya Kalibiru. Kalibiru adalah nama sebuah sungai dimana konon
airnya sangat dingin seperti air es dan bisa langsung diminum. Butuh perjuangan
besar bagi traveler yang ingin menilik langsung keindahan Kalibiru. Lokasinya
memang belum banyak terjamah oleh banyak orang sehingga nuansa alam di sana
masih terasa begitu kental. Mengunjungi Kalibiru bisa mendapatkan banyak
pengalaman dan pemandangan alam baik di daratan maupun bawah alam.
Sungai Kalibiru ini letaknya berada di dalam
kawasan Teluk Mayalibit. Untuk mencapai lokasi ini dengan sekitar satu jam
perjalanan speedboat dari Kota Waisai atau 15 menit dari Kampung Warsambin. Dari
kawasan Teluk Mayalibit menuju ke sungai Kalibiru, bergantung dari kondisi
teluk. Bila air sedang surut traveler mungkin perlu berjalan kaki terlebih
dahulu menyusuri sungai. Setelah itu lima sampai 10 menit menyusuri hutan sampai akhirnya sampai ke Kalibiru. Tetapi jangan
khawatir, karena hutan yang dimaksud bukan hutan rimba dan jalur setapak menuju
Kalibiru juga sudah dicor.
![]() |
Perjalanan menuju ke Kalibiru, air sungai sedang surut. Foto : Aria Sankhyaadi/ kumparan |
Meski Kalibiru berada di dalam pedalaman
hutan, masyarakat setempat yang mengelola kawasan tersebut sudah menyiapkan
akses jalan, sehingga wisatawan tak kesulitan untuk menjangkau Kalibiru. Di
Kalibiru, sudah tersedia fasilitas dasar untuk turis seperti gazebo dan toilet
yang bersih. Fasilitas tersebut sudah disediakan agar turis bisa berbilas dan
beristirahat usai berenang di Kalibiru. Ya, kita bisa berenang juga di
Kalibiru.
Permukaan air sungainya sangat jernih dan
berwarna biru. Bahkan saking jernihnya, kita dapat menyaksikan dasar sungai.
Dikelilingi pepohonan yang rindang nan rimbun. Bebatuan besar di dasar sungai
bisa terlihat dengan jelas menggunakan mata telanjang. Airnya juga sangat
tenang, jadi kita bisa melihat berapa dalamnya Kalibiru.
![]() |
Foto : Aria Sankhyaadi/ kumparan |
Hanya saja kita harus hati-hati karena
warnanya yang bening, kita mungkin bisa keliru mempersepsikan kedalamannya. Di
beberapa titik Kalibiru bisa memiliki kedalaman sekitar lima meter dengan arus
yang kuat. Maka traveler tetap harus menjaga kewaspadaannya saat berenang di
Kalibiru.
Untuk bisa minum langsung air di Kalibiru,
ternyata tidak bisa sembarangan orang yang mengambil mata air di Kalibiru. Itu
karena mata air Kalibiru dianggap keramat. Oleh karena itu, usai berenang
traveler bisa meminta pemandu warga lokal untuk mengambilkan mata air Kalibiru
di dalam botol yang bisa langsung diminum.
Di bagian muara sungai Kalibiru terbelah
menjadi dua cabang. Satu yang terpapar matahari, suhu airnya jadi sedikit lebih
hangat. Sementara yang terlindung dari sinar matahari suhunya tetap dingin,
sedingin es. Sangat menakjubkan!
![]() |
Foto : Aria Sankhyaadi/ kumparan |
Dengan adanya wisata alam Kalibiru ini,
semakin menegaskan bahwa Papua destinasi wisata hijau yang wajib untuk
dikunjungi dan dijaga kelestariannya. Sudah selayaknya kita bersyukur
dianugerahi alam Indonesia yang seindah ini dan jangan lupa untuk terus
menjaganya agar tetap alami dan lestari. Kita pun turut membantu Econusa dalam menjaga kelestarian hutan di Indonesia.
1 Comments
Gak nyangka deh kalau Papua itu keren banget. Alamnya masih sangat alami dan hijau. Baik darat ataupun laut. Terlebih di Raja Ampat. Semua orang tentu pengen ke sana :)
ReplyDeleteKangamir dot com